TERNYATA biwa/biwah di era 90-an sangat mudah ditemukan di
daerah Gayo, karena sebagian besar masyarakat menanamnya di pekarangan rumah.
Warnanya kuning, ukurannya kecil seperti buah anggur dan biasanya agak lonjong,
rasanya asam kalau masih muda dan asam-asam manis jika sudah matang.
Buah yang terkenal dengan sebutan loquat ini merupakan
tanaman langka karena tidak banyak yang membudidayakan di Indonesia. Tanaman
yang berasal dari China ini, konon diperkenalkan oleh Jepang lebih dari 1000
tahun yang lalu.
Nutrisi utama yang terkandung dalam 100 gr buah ini adalah
ß-karoten setara 810mcg, kalium 160mg, feature bahan Chlorogenic asam,
amygdalin. Kandungan ini bermanfaat untuk pencegahan arteriosklerosis (radang pada
pembuluh darah manusia), stroke, anti-penuaan, dan pilek (masuk angin).
Daging buah biwa banyak mengandung asam sitrat, vitamin A
yang baik untuk kesehatan mata, vitamin B dan C. Buah biwa rendah kalori dan
tinggi serat yang dapat melindungi membran di usus dari serangan penyakit
kanker. Buah ini juga mengandung potasium yang baik untuk mengontrol tekanan
darah tinggi dan detak jantung, zat tembaga dan besi yang dapat membantu
pembentukan sel darah merah.
Khasiat lainnya, menurut Direktur Taman Simalem Resort Eddy
Tanoto Sukardi, buah ini juga merupakan bahan baku utama dalam obat batuk
tradisonal China Pipa Gao, yang sering digunakan untuk meredakan batuk dan
membantu sistem pernafasan serta pencernaan.
Selain itu buah biwa ini juga berguna untuk mengobati diare,
penghilang stres, kolestrol, penetral nikotin, pereda nyeri, hingga
menghaluskan kulit.
Sedangkan manfaat yang bisa diperoleh dengan mengonsumsi teh
biwa menurut Eddy, antara lain baik untuk kesehatan mata dan gigi, mengontrol
tekanan darah dan jantung, meredakan batuk dan membantu sistem pernafasan dan
pencernaan, serta membantu pengobatan penyakit paru-paru.
"Jadi, kedua komoditasnya baik buah maupun teh nya
sangat baik bagi kesehatan. Karena itu, sangat disayangkan jika tanaman ini
tidak dibudidayakan," kata Eddy sembari mengimbau petani untuk menjadikan
biwa sebagai tanaman prioritas di samping komoditas lainnya. (Bersambung)
(Sumber : Harian MedanBisnis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar