TOMAT merupakan salah satu jenis sayuran buah yang sangat
pontensial dibudidayakan di Indonesia. Tomat termasuk satu dari 10 komoditas
unggulan sayuran.
Menurut data Ditjen Hortikultura, Departemen Pertanian, luas
panen tomat sekitar 50.000 hingga 53.000 hektar per tahun. Sedangkan
produksinya berkisar 630.000 hingga 658.000 ton per tahun.
Sekitar 44% produksi nasional disumbang Provinsi Jawa Barat.
Dan hampir 40% produksi tomat di Jawa Barat berasal dari Kabupaten Bandung,
menyusul kemudian Garut dengan kontribusi hampir 30%. Di kedua kabupaten ini,
sayuran buah tersebut banyak dibudidayakan di dataran tinggi, berama sejumlah
jenis tanaman dataran tinggi lain.
Tergantung jenis atau varietasnya, tanaman ini dapat ditanam
secara luas dari mulai dataran rendah sampai dataran tinggi. Tapi umumnya
memang, tomat ditanam di dataran tinggi karena suhu udara mempengaruhi toleransi
tanaman terhadap penyakit, di antaranya layu bakteri.
Tapi dengan adanya varietas yang cocok untuk dataran rendah,
kini menanam tomat tidak harus di daerah pegunungan atau dataran tinggi.
Produsen benih tomat sudah menemukan varietas hibrida yang
bisa diusahakan di dataran rendah, dan terbukti berhasil. Keunggulannya,
kecuali dalam produktivitas, juga tahan cuaca panas dan toleran terhadap
penyakit layu bakteri.
Dan dengan beredarnya varietas tersebut, petani dapat
membudidayakan tomat sepanjang tahun, tanpa harus berkompetisi lagi dengan
sayuran lain.
Sekarang ada beberapa varietas unggul yang cocok
dibudidayakan di dataran rendah dan toleran terhadap penyakit layu bakteri. Misalnya
varietas Permata, Lentana, Bravo, Pluto, Monica, Regina, dan lain-lain.
PT East West Seed Indonesia dan PT Tanindo Subur Prima, dua
di antara beberapa produsen benih swasta yang mengeluaran produk untuk dataran
rendah.
Di antaranya Servo F1, tomat varian baru yang mulai
dikembangkan petani dataran rendah, produksi PT East West Seed Indonesia (Panah Merah)
.
Selain memiliki kualitas buah yang lebih besar dibandingkan dengan varietas lain
semisal Timoti F1, Servo F1 lebih tahan terhadap serangan hama.
Ramli, petani tomat di Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang,
mengaku tomat varietas Servo F1 baru beberapa kali mereka tanam. Dan hasilnya
sangat memuaskan dibandingkan dengan bibit tomat varian lain.
Dikatakan Ramli, dalam satu ranting tanaman buah tomat yag
dihasilkan bisa mencapai berat 3 kg.
Ramli menanam tomat dengan parit bedengan untuk irigasi di sisi
lahan. Di sebelahnya, dia menanam genjer.
Semula Ramli semula tak percaya bila menanam tomat Servo 1 ini
bisa dipadukan dengan tanaman sayuran lain, seperti genjer. Tapi melihat
hasilnya, dia yakin bahwa jenis tomat tersebut memang cocok ditanam di lahannya
yang berada di dataran rendah serta ada tanaman lain di sekitarnya.
Sementara dari Tanindo, sebagai contoh varietas Donna F1 dan
Bravo F1. Keduanya dipromosikan tahan pada cuaca panas dan toleran terhadap
penyakit layu.
Khusus Donna, disebut-sebut tahan penyimpanan dan
pengangkutan. Ia juga cukup genjah karena dalam umur 60 hari mulai dapat
dipetik buahnya. #
bisa minta list harga bibit tomat donna f1 dan bravo f1
BalasHapusApa benar menanam tomat di dataran rendah bisa berhasil....!ko slama ini sy nanam tomat nggak perna brhasil...
BalasHapus