Pengusaha
nasional Bob Sadino meninggal dunia pada Senin (19/1/2015) pukul 18.05, di RS
Pondok Indah, Jakarta Selatan. Ia meninggal pada usia 81 tahun lantaran
komplikasi penyakit.
Pemilik nama
lengkap Bambang Mustari Sadino bin Sadino ini adalah seorang tokoh agribisnis,
karena usahanya yang sukses memang berlatar agribisnis. Artikel yang kami
sarikan dari sejumlah tulisan Kompas ini, hanya sepenggal kisah Bob Sadino,
dari sekian banyak kisah dan pengalamannya yang telah pula disimak banyak orang,
sebagai inspirasi dan masukan untuk meraih sukses di bidang usaha.
Banyak orang
mengenal sosok Om Bob – demikian dia biasa disapa – baik karena sukses usahanya
maupun dari pemikiran atau tingkah lakunya yang nyentrik, yang menurut Bob
sendiri justru itu merupakan jati diri yang mendukung dia untuk sukses.
Sering kali dia
hanya memakai celana pendek - pada acara-acara formal sekalipun. Dia pernah bercerita,
pada tahun 1980-an, ia tetap memakai celana pendek saat menerima kunjungan
Presiden Soeharto ke kebunnya yang sekarang menjadi rumahnya.
Alasannya
gemar memakai celana pendek? ”Bagi saya, pakaian adalah kepribadian. Soal
tudingan bahwa celana pendek simbol tidak menghargai orang lain, itu sekali
lagi hanyalah mindset orang kebanyakan. Saya pernah diusir dari Gedung DPR
karena semata mengenakan celana pendek. Saya dituntut memakai celana panjang
kalau mau masuk ke gedung rakyat itu. Oke, saya mau bertanya. Lebih baik mana,
celana pendek tapi dibeli dengan uang sendiri atau celana panjang tetapi
dibayar dengan uang rakyat? Ha-ha-ha,” kata Bob.
Bob
merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Saat orangtuanya meninggal, Bob
mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain
sudah dianggap hidup mapan. Namun, kehidupannya bukan berarti mudah. Sebab, Bob
harus kerja keras untuk mencapai kesuksesannya.
Bob sempat
"terdampar" di Belanda selama lebih kurang 9 tahun dan bekerja di
perusahaan pelayaran nasional Djakarta Lloyd yang memiliki kantor di kota
Amsterdam, Belanda, dan Hamburg, Jerman. Setelah itu, Bob keluar dari
perusahaan dan memasuki bisnis sewa mobil. Mobil yang dia sewakan adalah
Mercedes miliknya sendiri, dan dia sendiri yang menjadi sopirnya. Dalam perjalanannya,
Bob mengalami kecelakaan dan mobil yang dia punyai pun rusak.
Bob kemudian
banting setir menjadi kuli bangunan dengan upah harian. Saat itu, dia juga
mulai tertarik mengembangkan usaha peternakan ayam. Bob menjadi orang pertama
yang mengenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Seiring berjalannya
waktu, telur ayam negeri mulai dikenal sehingga bisnis Bob semakin berkembang.
Usaha yang
dijalankan semakin berkembang. Tak hanya berkutat dengan telur dan ayam, Bob
Sadino juga memasuki bisnis sayuran dan penjualan makanan.
Sebagai
pengusaha sukses, Bob mengaku mendapatkan ilmu bisnis di "jalanan",
bukan di bangku kuliah. Ia adalah pemilik PT Boga Catur Rata, PT Kem Foods, dan
PT Kem Farm.
Dari
"ilmu jalanan" itu, menurut dia, wirausaha adalah sesuatu yang
dilaksanakan, bukan dibicarakan atau didiskusikan.
Semasa hidup,
ia tak segan-segan berbagi pengalamannya menggeluti dunia usaha.
Dia menyebutkan,
tidak ada dalam usaha agrobisnis yang bermodal duduk dan berpangku tangan.
Untuk itu, tawaran berinvestasi dalam agrobisnis yang hanya menyebut
"sukses" dan "untung" sudah selayaknya ditinggalkan.
"Semua
orang yang tidak tahu agrobisnis selalu mengatakan agrobisnis adalah lahan yang
menjanjikan. Sebaliknya orang yang sudah basah kuyup dengan agrobisnis sendiri
tidak pernah banyak bicara dan tidak akan berkomentar agrobisnis sebagai
sesuatu yang menjanjikan," kata Bob.
Kalau ada
orang yang mengatakan agrobisnis menjanjikan adalah orang yang tidak tahu
agrobisnis atau tidak pernah bersentuhan dengan agrobisnis itu sendiri.
Biasanya orang yang ngomong seperti itu orang yang banyak berteori. Biasanya
pakar semacam itu selalu mengatakan agrobisnis menjanjikan.
"Tetapi,
kalau yang banyak praktik pasti tidak akan banyak berkomentar. Lebih banyak
mengalami dari pada berbicara, orang yang berteori bicaranya lebih keras dari
pada yang telah berbuat," kata Bob.
Hal itulah
yang menyebabkan kegagalan usaha agrobisnis. Mereka tidak pernah terendam di
lumpur agrobisnis namun lebih banyak di ruangan, di belakang meja, dan lebih
banyak menggunakan kalkulator hingga agrobisnis memberi mimpi-mimpi indah.
"Inilah
yang dilakukan sejumlah orang, bahkan termasuk orang- orang bank yang senang
membuat proposal dan menawarkan investasi. Mereka inilah yang menawarkan mimpi
sukses agrobisnis," kata Bob. Padahal, orang yang sukses dalam agrobisnis
dipastikan akan mengalami kegagalan pada tahap-tahap awal.
Ciri mudah
untuk mengetahui siapa yang bisa memenangkan di kegiatan usaha agrobisnis tersebut.
Orang yang gagal dalam agrobisnis adalah orang yang pertama kali bermain dan
langsung berhasil. Sebaliknya orang yang berhasil adalah orang yang justru
berkali-kali gagal, tetapi tetap bertahan di bidang itu hingga berhasil.
Dirinya berangkat dan menyiapkan diri untuk gagal. Pada awal mencoba terjun
dalam bercocok tanam yang ditemui adalah kegagalan demi kegagalan.
"Orang
yang berhasil pada tahap awal pasti akan gagal. Akibat keberhasilan itu lalu
orang menduga pasti akan berhasil terus pada ronde berikutnya. Ini yang membuat
orang terperosok," katanya.
Salah seorang
pendiri Centre for Strategic Studies (CSIS) Jusuf Wanandi mengenang Bob Sadino
sebagai seorang pionir dalam usaha makanan di Indonesia. "Bob meninggal
sebagai pionir dalam bidang food dan ritel," kata Jusuf.
Menurut dia,
sebagai pebisnis, Bob menggunakan konsep bisnis dalam arti luas, yaitu tidak
memikirkan keuntungan saja. "Bob itu dalam berbisnis tidak hanya soal
bisnis, tetapi juga bagaimana bisnisnya bisa berdampak bagi orang lain. Betapa
dia tuh orang yang baik hati," kata Jusuf.
Mantan Presiden
BJ Habibie juga terkesan dengan sosok Bob. Menurut dia, Bob adalah orang yang
sederhana, pendiam, tetapi pekerja keras. “Jika memiliki cita-cita, ia mau
berusaha untuk mencapainya,” ujar Habibie.
Kini, Om Bob
telah tiada. Tapi ilmunya yang telah
disebarkan kepada banyak orang, diyakini bakal menjadi peninggalan paling
berharga. Terutama bagi yang ingin mengikut jejaknya sebagai pelaku agribisnis
sukses.
Selamat
jalan Om Bob! (mul)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar