“Organisasi ini baru berdiri tahun 2014 dengan berpusat di Provinsi Lampung, sebagai wadah insan agribisnis ternak untuk sama-sama memikirkan dan berbuat untuk pengembangan sektor peternakan,” kata Muis sebagaimana disampaikan Humas Aspeter Sumut Slamat SP, Senin (26/1/2015) di Medan.
Disebutkan, dalam kepengurusan DPD Sumut juga terdapat nama-nama seperti Mukhsin Manurung (Sekretaris) dan Wagianto (Bendahara), serta sejumlah pengurus lain.
Kepengurusan DPD ini akan segera dikukuhkan dalam waktu dekat, menyusul kemudian kepengurusan di daerah-daerah kabupaten/kota yang sudah ada pengurusnya seperti Deliserdang, Medan, Binjai, Tebingtinggi, Batubara, Simalungun, Pematangsiantar, Mandailing Natal, Dairi dan Pakpak Bharat.
Dijelaskan Abdul Muis, Aspeter akan bersinergi dengan pemerintah serta stakeholder lain untuk sama-sama mengembangkan sektor peternakan, guna mencapai target swasembada daging secara nasional.
Sinergi yang akan dilakukan dengan pemerintah mencakup dukungan terhadap program-program yang tengah dijalankan, serta membantu pemerintah dalam mewujudkan sasaran program tersebut. Selain itu, organisasi ini sendiri telah menyusun sejumlah visi misi pemberdayaan anggota, dengan tetap diselaraskan pada program yang dijalankan pemerintah.
“Sasaran utamanya, agar peternak utamanya anggota Aspeter bisa mandiri, dan akhirnya mampu terwujud kesejahteraan ekonominya,” katanya.
Berbicara soal peternakan, Muis mengatakan, potensi daerah-daerah di Sumut untuk pengembangan agribisnis ternak sangat besar. Sebagaimana diketahui, Sumut memiliki kawasan yang luas untuk dijadikan lokasi budidaya ternak.
“Hanya saja pengelolaannya belum maksimal,” katanya.
Muis mencontohkan peternakan sapi, yang sejatinya bisa memanfaatkan potensi wilayah tersebut sehingga Sumut tidak perlu lagi tergantung dari daerah lain untuk mencukupi kebutuhan daging sapinya. Termasuk juga dalam pengadaan bibit sapi berkualitas untuk dibesarkan di daerah ini, di mana Sumut masih mendatangkannya dari provinsi lain.
Makanya, sejalan dengan program Dewan Pemimpin Pusat (DPP) yang ingin menjadikan wilayah Sumatera serta wilayah-wilayah lain di luar Pulau Jawa sebagai sentra pembibitan dan penggemukan sapi, mereka di DPD berupaya menerjemahkannya dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang bisa mengarah pada aspek dukungan terhadap program tersebut.
“Salah satunya peningkatan SDM (sumber daya manusia) peternak sapi. Pemberdayaan akan dilakukan melalui kegiatan pelatihan, baik teknis maupun administrasi terhadap anggota,” katanya.
Bukan hanya terhadap peternak sapi, upaya yang sama juga akan dilakukan terhadap pelaku usaha peternakan jenis lain, yang masing-masing akan diberikan program untuk peningkatan kapasitas.
“Kami berharap kehadiran Aspeter, khususnya di Sumut, bisa memberi nilai positif bagi program pengembangan peternakan serta peningkatan ekonomi peternak,” kata Muis. #
Selamat atas berdirinya ASPETER di Sumut, semoga kita bisa mengembangkan peternakan yg hampir sama seperti di negara2 maju.
BalasHapuskapan di mulai kinerjannya,,,
BalasHapussudah 2 bulan pendataan anggota untuk kecamatan tetapi blom ada bayang bayangnya,,apakah ini hanya info BELAKA...????