Sabtu, 27 September 2014

TANGKAHAN, TAKZIM MANUSIA PADA ALAM


TANGKAHAN adalah the hidden paradise. Letaknya tersembunyi, tapi menyimpan pesona alam yang luar biasa. Di Tangkahan memungkinkan kita untuk naik dan memandikan gajah. Mengunjungi desa wisata dan menceburkan diri ke sungai nan jernih.
Ya, aktivitas memandikan gajah menjadi andalan wisata di Tangkahan. Warganya mampu membuang label sebagai komunitas pembalak liar dan menggantinya menjadi penjaga hutan serta menggeluti kegiatan ekowisata.
"Kami sadar Taman Nasional Gunung Leuser merupakan surga bagikehidupan liar. Kami berupaya agar surga itu dapat menghidupi kami. Agar binatang, tumbuhan, dan kami dapat hidup berdampingan dengan saling menghargai."
Demikian petikan kalimat dari warga Tangkahan, desa kecil yang berada di wilayah Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, berbatasan dengan Taman Nasional Gunung Leuser.
Warga di sana kini begitu takzim pada alamnya. Selama lebih satu dekade, desa dengan adiwarna alamnya itu bersolek. Dari sebelumnya wilayah yang dikenal dengan pembalakan kayu menjadi penjaga hutan lestari. Sejak tahun 2001, penebangan liar di Tangkahan bisa dihentikan dan mulai beralih ke ekowisata.
Bekerja sama dengan Balai Taman Nasional Gunung Leuser, masyarakat lokal dengan bijak membentuk Lembaga Pariwisata Tangkahan (LPT). Usaha tersebut berbuah manis karena di tahun 2004 Tangkahan dianugerahi penghargaan Inovasi Kepariwisataan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata.
Lalu, apa yang istimewa dari alam Tangkahan?
Tangkahan yang berjarak 3,5 jam perjalanan darat dari Medan merupakan salah satu taman nasional tertua di Indonesia. Wisata yang ditawarkan antara lain treking Taman Nasional Gunung Leuser - rumah bagi beragam ekosistem, delapan spesies primata, berbagai burung, dan wilayah endemik bunga Rafflesia atjehensis.
Bagi pecinta fauna, sebagaimana sudah disebutkan tadi, Tangkahan memungkinkan Anda untuk naik dan memandikan gajah. Juga mengunjungi Desa Kuala Buluh - desa wisata - dan menceburkan diri di kesegaran Sungai Batang Serangan.

Surga Peneliti
"Sekarang kami melindungi hutan. Kami layak mendapatkan keuntungan tanpa harus menghancurkannya," kata warga tadi.
Jadi, melancong ke Tangkahan bisa menjadi salah satu pilihan menarik. Sama menariknya jika kita menjadikannya objek penelitian, karena luas 1 juta hektare kawasan TNGL kaya dengan keaneragaman hayati. Ini yang menjadikan Leuser sebagai surganya para peneliti, baik dari mancananegara maupun domestik. #

2 komentar:

  1. Wah, tangkahan seperti gk trlalu jauh nih dari tmpatku di Binjai..

    BalasHapus
  2. Wah bg Rianda blm pernah ke Tangkahan ya?

    BalasHapus