Minggu, 07 September 2014

STEVIA, PEMANIS PENGGANTI GULA

PENDERITA diabetes dan obesitas jangan terlalu risau mengkonsumsi gula. Sebab, gula yang terbuat dari tebu sudah pasti jadi ancaman serius bagi penderitanya. Stevia mampu menjadi bahan pemanis yang bisa menghasilkan hingga 400 kali lipat dibandingkan dengan manis yang dihasilkan gula tebu.
Penelitian ilmiah mengindikasikan bahwa stevia efektif meregulasi gula darah dan kedepannya membuatnya normal.Sebuah studi juga mengindikasikan bahwa stevia memberi efek berbeda pada orang tekanan darah rendah dan tekanan darah normal.
Daun stevia juga menghambat pertumbuhan bakteri dan organisme yang menyebabkan infeksi, termasuk bakteri yang menyebabkan gangguan gigi dan penyakit gusi. gambaran Ini diperkuat dengan laporan pengguna stevia yang lebih tahan terhadap serangan flu.
Stevia adalah tumbuhan perdu asli dari Paraguay. Cocok pada tanah berpasir dengan tinggi tanaman maksimal 80 cm. Daunnya mempunyai rasa manis dan menyegarkan. Gula stevia telah dikomersilkan di Jepang, Korea, China, Amerika Selatan untuk bahan pemanis bagi penderita diabetes dan kegemukan (obesitas).
Jenis stevia yang pernah ditanam di Indonesia berasal dari Jepang, Korea dan China. Bahan tanaman tersebut berasal dari biji sehingga pertumbuhan tanaman stevia sangat beragam.
Kualitas daun stevia dipengaruhi banyak faktor lingkungan seperti jenis tanah, irigasi, penyinaran dan sirkulasi udara. Harus dijaga dari gangguan bakteri dan jamur. Kualitas stevia didasarkan atas aroma, rasa, bentuk dan rasanya.
Dalam pengguaannya stevia menghasilkan rasa manis yang unik tidak seperti pemanis kebanyakan yang menimbulkan rasa pahit pada akhirnya.
Air daun stevia dapat pula digunakan sebagai perawatan kulit. Di Paraguay dan Amerika, cairan daun stevia digunakan untuk membuat sabun herbal, masker wajah, krim rambut dan juga bisa dibuat shampo. #

Tidak ada komentar:

Posting Komentar