Minggu, 14 September 2014
PERCANTIK TAMAN DENGAN PERGOLA ANGGUR
PERGOLA, atau tanaman yang tubuh merambat, bisa didesain sedemikian rupa untuk mempercantik taman, teras depan atau samping rumah, hingga carport dan garasi. Jika tanaman yang digunakan adalah tanaman buah, misalnya anggur, maka Anda akan memperoleh manfaat ganda. Selain dapat menambah suasana sejuk, Anda pun bisa memetik dan menikmati anggur. Asyik bukan?
Banyak jenis tanaman yang bisa dijadikan pergola. Misalnya melati (Jasminum laurifolium), air mata pengantin (Antogonon leptopus), jalaran api (Pyristegia venusta), flame of irian (Mucuna benetti), cincau rambat, sirih, markisa (Passifora sp.), dan anggur (Vitis vinivera) seperti yang menjadi pokok bahasan dalam artikel ini.
Hampir semua orang menyukai anggur, karena rasa buahnya yang manis, tekstur buah yang lembut, berbiji sedikit, dan bisa langsung dimakan tanpa harus mengupas kulitnya.
Belakangan ini, makin banyak orang yang mencari bibit tanaman anggur untuk dijadikan peneduh di pekarangan dan/atau teras rumah.
Harga bibit memang bervariasi, tergantung ukurannya. Tanaman dengan tinggi 1,5 meter rata-rata dibanderol dengan harga Rp 100.000 / pot. Tetapi bibit berukuran imut, setinggi 2,5 cm, justru lebih sering dicari. Padahal harganya cukup mahal, sekitar Rp 20.000 – Rp 25.000 per polibag.
Jika bibit sudah diperoleh, yang harus diperhatikan adalah perawatan secara rutin. Penyiramannya pun harus dilakukan secara benar. Jika salah menyiram, tanaman anggur bisa mati.
Anggur merupakan tanaman yang tahan panas, tidak menyukai air, dan menyenangi kondisi tanah kering. Karena itu, penyiraman cukup dilakukan dua hari sekali, bisa pada waktu pagi maupun sore hari.
Penyiraman bisa dilakukan pada bagian daun. Dua hari kemudian, penyiraman pada batang. Lantas, dua hari berikutnya, gantian akar yang disiram. Setelah itu, berselang dua hari pula, penyiramannya balik lagi ke bagian daun. Demikian seterusnya.
Anggur juga menyukai tanah berpasir. Karena itu, media tanamnya berupa tanah, sekam yang belum dibakar, dan pasir. Lebih banyak pasir akan semakin bagus, dengan komposisi 2 bagian pasir, 1 bagian tanah, dan 1 bagian sekam. Sekam yang belum dibakar akan lebih cepat menyerap air dan mempermudah pertumbuhan akar.
Untuk pemupukan, kita bisa menggunakan pupuk kandang dari kotoran kambing, karena pupuk kenis ini dapat menghindari hama rayap yang sering menggerogoti akar tanaman anggur. Jika menggunakan pupuk dari kotoran sapi, biasanya rayap akan masuk sampai ke dalam tanah, lalu memakan akar tanaman.
Pupuk dapat disebarkan di atas media tanam sebanyak 1/4 sampai 1 karung pupuk ukuran 10-15 kg. Pemupukan cukup dilakukan 5-6 bulan sekali.
Cara membuat pergola anggur
Menanam anggur sebagai pergola tidak membutuhkan waktu terlalu lama. Sekitar enam bulan saja, tanaman sudah merambat ke mana-mana, bahkan bisa berbuah juga.
Untuk memulainya, pastikan sudah ada tiang penyangga yang akan menjadi media perambatan bagi batang tanaman anggur. Bibit tanaman anggur dikeluarkan dari polibag. Gali lubang tanah di sekitar tiang. Setelah itu, masukkan bagian akar tanaman ke dalam lubang tersebut.
pergola anggur
Tempelkan salah satu pucuk tanaman ke tiang rambat dan diikat dengan tali. Kelak, tanaman ini pun akan mengelilingi tiang hingga menuju atap dengan sendirinya.
Kalau tanaman sudah merambat kemana-mana dengan daun cukup lebat (sekitar 6 bulan sejak bibit ditanam), kita bisa mengurangi jumlah daun hingga 40%. Tujuannya agar tanaman cepat berbuah.
Buah anggur tidak bersifat musiman. Jeda waktu setiap berbuah sekitar 3-4 bulan. Perbanyakannya bisa dilakukan dengan cara cangkok maupun setek.
Tanaman anggur sudah berbuah dalam waktu 6-12 bulan.
Hama yang sering menyerang anggur antara lain belalang, kutu putih, dan ulat. Kutu putih biasanya menempel pada batang, sedangkan belalang dan ulat akan memakan daun anggur. Untuk mencegah serangan hama, lakukan penyemprotan pestisida dua kali setiap bulan, yang bisa dilakukan saat pagi maupun sore hari.
Selamat mencoba! #
(Sumber : griyagawe.com)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar