Senin, 15 September 2014

MENCICIPI MANISNYA USAHA BUDIDAYA PEPAYA CALIFORNIA



BAGI anda yang suka mengonsumsi buah pepaya, ada baiknya menyimak informasi berikut ini. Ternyata, anda juga bisa mengembangkan bisnis pertanian dari buah kesukaan anda tersebut. Salah satu contohnya, anda bisa mencoba peluang usaha budidaya pepaya California.
Banyak petani mulai melirik budidaya buah yang satu ini, karena ternyata keuntungan yang diperoleh sangat menggiurkan.
Ada beberapa keunggulan pepaya jenis California dibandingkan pepaya jenis lain. Selain rasanya manis, buah pepaya California juga tahan lama dengan masa panen yang lebih cepat dibandingkan pepaya jenis lain.
Jika Anda tertarik dan penasaran dengan rupa buah yang satu ini, Anda bisa berkunjung ke tempat budidaya pepaya California yang banyak dijumpai di kawasan Hamparan Perak, Deli Serdang, atau di Desa Bandar Labuhan, Tanjung Morawa, Deli Serdang.
Pak Min, salah satu petani pepaya California di Dusun II, Desa Bandar Labuhan. Di lahan seluas satu hektare, dia menanam pohon pepaya sebanyak 1.050 batang dengan produksi sekitar 5 ton sebulan. Dari situ Pak Min bisa mengantongi uang Rp 10 juta per bulan.
"Modal awal Rp 6 juta, untuk keperluan membeli bibit, pupuk dan ongkos penggemburan serta penanaman. Pengeluaran paling besar memang pada awal penanaman. Tapi selanjutnya, pengeluaran jauh berkurang sebab penggunaan pupuk juga bisa terus dikurangi, namun perawatan tetap harus dilakukan dengan baik," katanya.
Ia menyebutkan, permintaan pepaya jenis ini sangat tinggi. Tidak hanya memenuhi permintaan dari Medan dan sekitarnya, papaya produksinya juga didistribusikan hingga ke Sibolga, Nias, Pekanbaru, Batam, Jambi dan Palembang. "Kadang kewalahan menerima pesanan," katanya.
Tak ayal, pertumbuhan usaha budidaya papaya California menyebabkan tumbuh pula permintaan terhadap benih atau bibit tanaman ini.
"Memang belakangan minat petani menanam pepaya cukup tinggi, terutama pascaserangan virus ring spot yang mematikan banyak tanaman pepaya di sentra-sentra penanaman pepaya di Sumut, seperti Deli Serdang, Binjai dan Langkat," kata Direktur Marketing ZARA Seeds, Murgito.
Namun, kata dia, kebanyakan petani yang menanam pepaya saat ini ada di Kabupaten Simalungun dan Batubara, khususnya para petani cabai. "Jadi, petani cabai banyak yang beralih ke tanaman pepaya akibat ketidakstabilan harga cabai sehingga merugikan petani," jelas Murgito.
Selain itu, lanjut Murgito, dari segi budidaya tanaman pepaya tidak terlalu sulit, dan sangat murah biaya produksinya. Sementara harga jual buah pepaya California saat ini sangat mahal, berkisar Rp 4.000 sampai Rp 6.000 per buah di tingkat petani.
Untuk Sumut sendiri, permintaan benih pepaya California rata-rata 3.000 sampai 4.000 bungkus atau 3 kg per bulan. Namun, sejak bulan Mei dan Juni permintaan mulai meningkat menjadi 4.000 bungkus.

Tips Budidaya
Kalangan pelaku memaparkan beberapa tips untuk membudidayakan pepaya California, agar hasilnya maksimal. Agar tanaman tumbuh subur, harus ditanam pada lahan dengan ketinggian sekitar 300 hingga 500 m dpl. Selain ketinggian lahan, juga harus memperhatikan jarak penanaman yang ideal 2,5m x 2m.
Untuk 1 hektar lahan bisa didapatkan sekitar 1.500 hingga 1.700 pohon. Petani pepaya California harus memperhatikan soal proses pemupukan, jika pohon sudah mulai besar, proses pemupukan hanya dilakukan tiap 3 bulan sekali.
Keunikan pohon pepaya jenis California adalah ukurannya yang lebih pendek dari pohon pepaya biasa. Ukuran paling tinggi hanya mencapai 2 meter. Masa panen pohon pepaya California relatif cepat karena kita sudah bisa mencicipi buahnya setelah berumur 7 bulan hingga 9 bulan. Anda tetap bisa memanen dari pohon yang sama sebanyak 4 kali per bulan hingga pohon mencapai usia 4 tahun.
Jadi, jika Anda memiliki lahan yang cukup luas, mengapa tidak mencoba bercocok tanam pepaya California? Bisa jadi, keuntungan akan menghampiri Anda. #

(Dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar