Jumat, 05 September 2014

KELADI TIKUS SEBAGAI ANTI KANKER DAN ANTI BAKTERI


KELADI tikus (Typhonium flagelliforme) merupakan salah satu tanaman obat asal luar negeri yang sudah dikembangkan Rika, salah seorang penggiat tanaman herbal di Lingkungan V Jalan Marelan 7 Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan.  Bahkan masyarakat lain juga sudah mulai berminat mengembangkan tanaman obat ini. Sebagai tanaman obat, cara penanamannya dilakukan dengan melalui buah yang disemai di media kompos.
Di tangan Rika - yang menjalankan usaha rintisan ibunya alm Sarinten atau Mak Intan - keladi tikus diolah menjadi jamu. “Pada dasarnya tanaman itu mempunyai kandungan anti kanker dan anti bakteri,” katanya.
Dia menjelaskan, banyak kegunaan tanaman keladi tikus, diantaranya sebagai obat kanker. Adapun pembuatan ramuan jamu yaitu keladi tikus direbus dengan ditambahkan daun sirih merah dengan perbandingan 1 : 1. Rebusan kedua tanaman tersebut untuk menghasilkan obat yang seimbang.
Pengembangbiakan tanaman keladi tikus ini sangat mudah, asal tekun merawatnya dan menyiram dengan rajin. Karena keladi tikus merupakan jenis tanaman air sehingga harus di tempatkan pada lokasi yang dingin, lembab serta berair.
Di tempat tinggalnya, saat ini sudah banyak bibit keladi tikus yang dikembangkannya di polybag. “Permintaan terhadap keladi tikus lumayan banyak, kami juga menggunakannya untuk kebutuhan sendiri, sebagai obat-obatan siap saji, setelah diramu dengan jenis tanaman lain dan menjadi jamu," ujar  Rika.
Dia mempersilahkan yang berminat mendapatkan bibit tanaman ini, untuk menghubunginya di nomor 081362111740.
Untuk penyediaan benih keladi tikus biasanya dapat dibedakan menjadi beberapa di antarnya dengan melalui benih tunas, benih potong dan benih kulit. Menurutnya, untuk penyemaian benih yang harus dilakukan adalah dengan media kompos lalu benih tersebut ditaburkan. Dalam jangka waktu sekira 4 minggu benih sudah siap dipindah ke polybag. Penggunaan media kompos juga berpengaruh terhadap suhu kemudian agar kelembaban media tanam terjaga harus rajin menyiramnya. Pada umumnya hama keladi tikus adalah ulat, namun jika rutin merawatnya, hama tersebut akan cepat kelihatan dan dibasmi.
Pada pemeliharaan awal tanaman tersebut harus dihindari dari suhu panas serta jangan sampai rumput tumbuh di antara tanaman itu agar pertumbuhan keladi tikus cepat. Setelah itu tanaman yang sudah cukup tingginya siap ditaruh di media pot agar cepat besar dan bisa digunakan.
Sri Rejeki warga Kompleks BTN Kelurahan Besar Medan Labuhan yang juga membudidayakan keladi tikus mengaku mengembangkannya karena manfaatnya yang banyak. Di samping itu tanaman tersebut juga gampang merawatnya, hanya saja harus diletakkan di tempat yang teduh dan terhindar dari panas matahari.
Dia juga mengatakan, selama ini keladi tikus masih dikonsumsi sendiri sebab jumlah pohonnya masih sedikit sehingga belum bisa dijual. #

Tidak ada komentar:

Posting Komentar