Minggu, 07 September 2014

BUDIDAYA BAWANG MERAH MEMILIKI POTENSI BESAR

BAWANG merah merupakan bumbu dapur yang harus ada disetiap masakan. Sudah sejak lama banyak petani di indonesia yang membudidayakan bawang merah, karena para petani mengerti akan potensi besar yang dihasilkan dari budi daya bawang merah. Salah satu komoditas hortikultura yang banyak dibudidayakan masyarakat Indonesia adalah Bawang merah (allium ascalonicum). Banyaknya manfaat yang dapat diambil dari bawang merah dan tingginya nilai ekonomi yang dimiliki sayuran ini, membuat para petani di berbagai daerah tertarik membudidayakannya untuk mendapatkan keuntungan besar dari potensi usaha tersebut.
Budidaya bawang merah memiliki potensi besar dan memberikan keuntungan cukup besar bagi para petaninya. Mengingat saat ini kebutuhan pasar akan bawang merah semakin meningkat tajam, seiring dengan meningkatnya jumlah pelaku bisnis makanan yang tersebar di berbagai daerah. Kondisi ini terjadi karena bawang merah sering dimanfaatkan masyarakat untuk bahan baku pembuatan bumbu masakan, dan menjadi bahan utama dalam proses produksi bawang goreng yang sering digunakan sebagai pelengkap berbagai menu kuliner.
Mengingat peran dan kandungan bawang merah yang baik, upaya untuk mengembangbiakan bawang merah bisa menjadi satu peluang usaha baru. Keuntungan yang diraih pun nantinya akan besar, sesuai dengan permintaan pasar yang juga besar. Jika sudah dalam skala besar, hasil budidaya bawang merah yang Anda kerjakan bisa dikirim hingga luar negeri.
Penggunaan bawang merah di luar negeri mungkin memang tidak sebanyak di Indonesia, tetapi peluang untuk mengirimkannya masih cukup besar. Sebut saja negara-negara yang ada di kawasan Asia seperti Malaysia, Thailand, dan India. Negara-negara tersebut masih terhitung banyak menggunakan bawang merah sebagai bumbu penyedap masakan khas mereka.
Bawang merah menempati posisi yang penting dalam agro industri di Indonesia, hal inilah yang menjadikan peluang budidaya bawang merah memiliki potensi besar. Banyaknya permintaan bawang merah yang cenderung naik dan harganya yang stabil membuat banyak kalangan tertarik untuk melakukan budidaya bawang merah sendiri. Sebenarnya budidaya bawang merah ini tidak sesulit yang dibayangkan.

Memulai Budidaya Bawang Merah.
Berikut ini adalah tips untuk melakukan budidaya bawang merah :
1. Pemilihan Bibit yang Baik
Untuk mengawali bisnis budidaya bawang merah, terlebih dulu, Anda harus mengenali atau memahami bagaimana bibit bawang merah yang baik. Bibit bawang merah yang baik adalah bibit yang memiliki berat 3-4 gram/ umbi, berukuran sedang, berdiameter 1, 5 – 2 cm, bentuk umbi simetri tidak terkelupas, bebas organisme penggangu, sehat, tidak cacat, serta tidak mengandung hama dan penyakit.dan telah disimpan selama 2-3 bulan sebelumnya.
Sebelum memulai budidaya bawang merah, dan sebelum bawang merah ditanam,  bibit bawang merah sebaiknya dicelupkan pada larutan bakterisida dan fungisida pada bagian akarnya, dengan cara direndam dalam larutan pupuk NASA. Campurkan 1 tutup botol pupuk NASA dengan 1 liter air, lalu taburkan GLIO secara merata pada umbi bibit yg telah direndam NASA, simpan selama 2 hari. Setelah itu, bibit siap ditanam. Budidaya bawang merah memiliki potensi besar.

2. Persiapan Lahan
Setelah tersedia bibit yang baik seperti di atas, proses selanjutnya untuk memulai budidaya bawang merah adalah penanaman. Namun sebelum bibit ditanam di lahan, pastikan tanah telah siap digunakan. Persiapan lahan yang paling penting adalah pemupukan tanah. Sebarkan pupuk (kandang atau urea) sebanyak  Â± 0,5-1 ton/ 1000 m2, lalu digemburkan, dan biarkan selama seminggu.
Setelah pemupukan dilakukan, proses selanjutnya dalam budidaya bawang merah adalah membuat bedengan berbentuk petak-petak tempat dimana bawang merah akan ditanam. Perlu diperhatikan agar budidaya bawang merah berhasil adalah ketika membuat bedengan diantara bedengan tersebut harus dibuatkan saluran air sebagai tempat keluarnya air mengalir. Ukuran bedengan per petaknya sekitar 100 – 200 cm dengan lebar saluran airnya 40 – 50 cm dan kedalamannya 50 cm.

3. Penanaman Bibit
Bawang merah akan tumbuh optimal dengan tanah ber-pH 5.6 – 6.5, dan suhu 25-32 derajat C. Untuk itu, sebelum bibit ditanam dan sebelum melangkah lebih jauh dalam proses budidaya bawang merah sebaiknya tanah disiram terlebih dahulu, bahkan kalau perlu dibuat atap dengan jarak yang cukup tinggi untuk menjaga bibit yang baru ditanam dari panas yang terlalu terik dan hujan.
Untuk tiap lubang yang standar digunakan dalam budidaya bawang merah, biasanya hanya digunakan untuk menanam satu buah umbi bibit. Setiap 1 bibit ditanam dengan jarak 10 x 12 cm pada musim penghujan dan jarak 10 x 10 cm untuk musim kemarau. Pastikan seluruh bagian umbi bibit yang ditanam dibenamkan ke dalam permukaan tanah.

4. Pemeliharaan dan Perawatan
Untuk mendapat hasil maksimal dalam bisnis budidaya bawang merah Anda, bibit yang telah tumbuh harus dirawat agar terus tumbuh dengan baik, karena adanya penyakit bawang dan hama yang kerap merugikan. Di antaranya hama ulat bawang, ulat tanah, dan ulat grayak. Ulat-ulat ini kerap memakan pangkal dan ujung daun bawang. Untuk itu tanaman bawang harus rajin dibersihkan, pada saat penyiangan dilakukan pengambilan telur ulat bawang. Namun, bila populasi ulat sudah di ambang batas, semprotkan dengan virexi dengan dosis sesuai aturan.
Selain hama ulat, budidaya bawang merah rentan terkena penyakit seperti layu Fusarium dan busuk umbi. Gejala layu fusarium adalah menguningnya daun bawang. Untuk mencegahnya gunakan cairan GLIO agar penyakit tersebut dapat dihindari. Sedangkan penyakit busuk umbi mengakibatkan umbi menjadi busuk dan berbau. Untuk mencegahnya, usahakan pergiliran tanaman dengan jenis tanaman lain selain bawang-bawangan.
Pemupukan dilakukan kembali pada saat bawang berumur 12, 23 dan 35 hari dengan menggunakan pupuk ZA sebesar 300 Kg untuk setiap hektarnya. Bila menggunakan pupuk KCL dosisnya adalah 100kg/ hektare dan diberikan pada saat bawang berusia 12 hari.  Perawatan nyatanya memang dibutuhkan dalam bisnis budidaya bawang merah ini. Hal ini dilakukan tentu saja agar hasil dari budidaya bawang merah tersebut dapat maksimal.

5. Pengairan
Pada awal pertumbuhan, budidaya bawang merah Anda memerlukan penyiraman dua kali, yaitu pagi dan sore hari. Namun setelah itu, pengairan disesuaikan dengan kondisi tanah, yang penting tanah harus tetap basah. Karena pengairan yang kurang akan mempengaruhi kesuburan tanaman dan ukuran umbi.

6. Panen
Hal yang paling menyenangkan dari budidaya bawang merah ini bisa dipastikan adalah saat panen tiba. Setelah melakukan berbagai perawatan, saatnya Anda memetik hasil tanam bawang merah Anda selama ini. Melihat umbi bawang merah menyembul ke permukaan tanah rasanya akan menjadi kepuasan tersendiri.
Dalam panen budidaya bawang merah, panen dilaksanakan saat tanaman berumur 65-75 hari. Daunnya sudah mulai rebah dan umbi tersembul ke permukaan tanah, itu artinya bawang siap untuk dipanen. Panen biasanya dilakukan pada pagi hari yang cerah dan tanah tidak becek. Cara yang baik mencabut tanaman bawang ialah dengan mencabut daun beserta akarnya sekaligus, selanjutnya 5-10 rumpun diikat menjadi satu ikatan dan dikeringkan selama 5-6 hari.

7. Penyimpanan
Selesai memanem bukan berarti tugas Anda dalam usaha budidaya bawang merah ini selesai. Agar usia penyimpanan dapat bertahan lama, bawang merah diletakkan pada rak-rak bambu. Maksimal rak hanya 5 tingkat dengan jarak 40 cm ke atasnya dan 70 cm ke sampingnya. Rak tersebut harus terkena matahari langsung dengan lantai yang sudah disemen. Setiap seminggu sekali lakukan pengasapan agar terhindar dari hama.#
(Sumber : buka-usaha.
com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar