Minggu, 07 September 2014

PERAN INDUSTRI DAN PERKEBUNAN SAWIT BAGI PEREKONOMIAN


INDUSTRI dan perkebunan kelapa sawit menjadi penyelamat perekonomian Indonesia ketika negara ini menghadapi krisis. Buktinya, defisit perdagangan ekspor Indonesia dapat tertutupi dari surplus perdagangan non-migas yang kontributor utamanya produk kelapa sawit. Diakui atau tidak, perekonomian Indonesia sebagian besar ditopang oleh sektor industri dan perkebunan sawit baik milik swasta, rakyat dan BUMN.
Industri dan perkebunan kelapa sawit mampu memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial secara signifikan di Indonesia. Kelapa sawit merupakan produk pertanian paling sukses kedua di Indonesia setelah padi, Kelapa sawit juga merupakan komoditas ekspor pertanian terbesar. Industri kelapa sawit ini menjadi sarana meraih nafkah dan perkembangan ekonomi bagi sebagian besar masyarakat di pedesaan Indonesia. Industri kelapa sawit Indonesia diperkirakan akan terus berkembang pesat. Kebutuhan minyak sawit dunia mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa dasawarsa terakhir dengan produksi minyak sawit saat ini diperkirakan lebih dari 45 juta ton. Indonesia merupakan salah satu produsen dan eksportir minyak sawit terbesar di dunia, dengan produksi lebih dari 18 juta ton minyak sawit per tahun.
Industri ini menopang sekitar 14% PDB, Perkebunannya menyediakan lapangan kerja bagi lebih dari 41% penduduk Indonesia dan menjadi mata pencarian sekitar dua pertiga rumah tangga pedesaan. Dengan demikian Industri kelapa sawit merupakan kontributor yang signifikan bagi pendapatan masyarakat pedesaan. Pada 2008, lebih dari 41% perkebunan kelapa sawit dimiliki oleh petani kecil, meskipun produktivitasnya belum optimal yaitu menghasilkan 6,6 juta ton minyak sawit. Dengan lebih dari separuh penduduk Indonesia tinggal di daerah pedesaan dan lebih dari 20% di antaranya hidup di bawah garis kemiskinan industri kelapa sawit menyediakan sarana pengentasan kemiskinan yang tidak terbandingi. Pembatasan konversi hutan untuk pertanian atau kelapa sawit menutup peluang peningkatan standar hidup dan manfaat ekonomi yang cukup prospektif bagi warga pedesaan, membenamkan mereka ke standar kehidupan yang kian rendah.
Karena permintaan dunia akan minyak sawit diperkirakan akan semakin meningkat di masa depan, minyak sawit menawarkan prospek ekonomi yang paling menjanjikan bagi Indonesia. Produksi minyak sawit dunia diperkirakan meningkat 32%  menjadi hampir 60 juta ton menjelang 2020. Pembatasan konversi hutan untuk perkebunan kelapa sawit Indonesia akan mengurangi ketersediaan lahan subur dan menghambat ekspansi industri ini.
Dari data tersebut dapat kita simpulkan betapa pentingnya sektor industri dan perkebunan kelapa sawit untuk stabilitas dan  kemajuan perekonomian bangsa. Selain manfaat secara makro yang telah tersebut diatas, Industri dan perkebunan kelapa sawit memiliki peran yang cukup strategis, karena :
(1) Minyak sawit merupakan bahan baku utama minyak goreng, sehingga pasokan yang kontinyu ikut menjaga kestabilan harga dari minyak goreng tersebut. Ini penting sebab minyak goreng merupakan salah satu dari 9 bahan pokok kebutuhan masyarakat sehinga harganya harus terjangkau oleh seluruh lapisan masarakat sehingga stabilitas ekonomi dapat terjaga.
(2) Sebagai salah satu komoditas pertanian andalan ekspor non migas, komoditi ini mempunyai prospek yang baik sebagai sumber dalam perolehan devisa maupun pajak.
(3) Dalam proses produksi maupun pengolahan industry dan perkebunan kelapa sawit juga mampu menciptakan kesempatan kerja dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.#
(Sumber :
www.investasikelapasawit.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar