Selasa, 20 Januari 2015

SEPENGGAL KISAH OM BOB


Pengusaha nasional Bob Sadino meninggal dunia pada Senin (19/1/2015) pukul 18.05, di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan. Ia meninggal pada usia 81 tahun lantaran komplikasi penyakit.
Pemilik nama lengkap Bambang Mustari Sadino bin Sadino ini adalah seorang tokoh agribisnis, karena usahanya yang sukses memang berlatar agribisnis. Artikel yang kami sarikan dari sejumlah tulisan Kompas ini, hanya sepenggal kisah Bob Sadino, dari sekian banyak kisah dan pengalamannya yang telah pula disimak banyak orang, sebagai inspirasi dan masukan untuk meraih sukses di bidang usaha.
Banyak orang mengenal sosok Om Bob – demikian dia biasa disapa – baik karena sukses usahanya maupun dari pemikiran atau tingkah lakunya yang nyentrik, yang menurut Bob sendiri justru itu merupakan jati diri yang mendukung dia untuk sukses.
Sering kali dia hanya memakai celana pendek - pada acara-acara formal sekalipun. Dia pernah bercerita, pada tahun 1980-an, ia tetap memakai celana pendek saat menerima kunjungan Presiden Soeharto ke kebunnya yang sekarang menjadi rumahnya.
Alasannya gemar memakai celana pendek? ”Bagi saya, pakaian adalah kepribadian. Soal tudingan bahwa celana pendek simbol tidak menghargai orang lain, itu sekali lagi hanyalah mindset orang kebanyakan. Saya pernah diusir dari Gedung DPR karena semata mengenakan celana pendek. Saya dituntut memakai celana panjang kalau mau masuk ke gedung rakyat itu. Oke, saya mau bertanya. Lebih baik mana, celana pendek tapi dibeli dengan uang sendiri atau celana panjang tetapi dibayar dengan uang rakyat? Ha-ha-ha,” kata Bob.
Bob merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Saat orangtuanya meninggal, Bob mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Namun, kehidupannya bukan berarti mudah. Sebab, Bob harus kerja keras untuk mencapai kesuksesannya.
Bob sempat "terdampar" di Belanda selama lebih kurang 9 tahun dan bekerja di perusahaan pelayaran nasional Djakarta Lloyd yang memiliki kantor di kota Amsterdam, Belanda, dan Hamburg, Jerman. Setelah itu, Bob keluar dari perusahaan dan memasuki bisnis sewa mobil. Mobil yang dia sewakan adalah Mercedes miliknya sendiri, dan dia sendiri yang menjadi sopirnya. Dalam perjalanannya, Bob mengalami kecelakaan dan mobil yang dia punyai pun rusak.
Bob kemudian banting setir menjadi kuli bangunan dengan upah harian. Saat itu, dia juga mulai tertarik mengembangkan usaha peternakan ayam. Bob menjadi orang pertama yang mengenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Seiring berjalannya waktu, telur ayam negeri mulai dikenal sehingga bisnis Bob semakin berkembang.
Usaha yang dijalankan semakin berkembang. Tak hanya berkutat dengan telur dan ayam, Bob Sadino juga memasuki bisnis sayuran dan penjualan makanan.
Sebagai pengusaha sukses, Bob mengaku mendapatkan ilmu bisnis di "jalanan", bukan di bangku kuliah. Ia adalah pemilik PT Boga Catur Rata, PT Kem Foods, dan PT Kem Farm.
Dari "ilmu jalanan" itu, menurut dia, wirausaha adalah sesuatu yang dilaksanakan, bukan dibicarakan atau didiskusikan.
Semasa hidup, ia tak segan-segan berbagi pengalamannya menggeluti dunia usaha.
Dia menyebutkan, tidak ada dalam usaha agrobisnis yang bermodal duduk dan berpangku tangan. Untuk itu, tawaran berinvestasi dalam agrobisnis yang hanya menyebut "sukses" dan "untung" sudah selayaknya ditinggalkan.
"Semua orang yang tidak tahu agrobisnis selalu mengatakan agrobisnis adalah lahan yang menjanjikan. Sebaliknya orang yang sudah basah kuyup dengan agrobisnis sendiri tidak pernah banyak bicara dan tidak akan berkomentar agrobisnis sebagai sesuatu yang menjanjikan," kata Bob.
Kalau ada orang yang mengatakan agrobisnis menjanjikan adalah orang yang tidak tahu agrobisnis atau tidak pernah bersentuhan dengan agrobisnis itu sendiri. Biasanya orang yang ngomong seperti itu orang yang banyak berteori. Biasanya pakar semacam itu selalu mengatakan agrobisnis menjanjikan.
"Tetapi, kalau yang banyak praktik pasti tidak akan banyak berkomentar. Lebih banyak mengalami dari pada berbicara, orang yang berteori bicaranya lebih keras dari pada yang telah berbuat," kata Bob.
Hal itulah yang menyebabkan kegagalan usaha agrobisnis. Mereka tidak pernah terendam di lumpur agrobisnis namun lebih banyak di ruangan, di belakang meja, dan lebih banyak menggunakan kalkulator hingga agrobisnis memberi mimpi-mimpi indah.
"Inilah yang dilakukan sejumlah orang, bahkan termasuk orang- orang bank yang senang membuat proposal dan menawarkan investasi. Mereka inilah yang menawarkan mimpi sukses agrobisnis," kata Bob. Padahal, orang yang sukses dalam agrobisnis dipastikan akan mengalami kegagalan pada tahap-tahap awal.
Ciri mudah untuk mengetahui siapa yang bisa memenangkan di kegiatan usaha agrobisnis tersebut. Orang yang gagal dalam agrobisnis adalah orang yang pertama kali bermain dan langsung berhasil. Sebaliknya orang yang berhasil adalah orang yang justru berkali-kali gagal, tetapi tetap bertahan di bidang itu hingga berhasil. Dirinya berangkat dan menyiapkan diri untuk gagal. Pada awal mencoba terjun dalam bercocok tanam yang ditemui adalah kegagalan demi kegagalan.
"Orang yang berhasil pada tahap awal pasti akan gagal. Akibat keberhasilan itu lalu orang menduga pasti akan berhasil terus pada ronde berikutnya. Ini yang membuat orang terperosok," katanya.
Salah seorang pendiri Centre for Strategic Studies (CSIS) Jusuf Wanandi mengenang Bob Sadino sebagai seorang pionir dalam usaha makanan di Indonesia. "Bob meninggal sebagai pionir dalam bidang food dan ritel," kata Jusuf.
Menurut dia, sebagai pebisnis, Bob menggunakan konsep bisnis dalam arti luas, yaitu tidak memikirkan keuntungan saja. "Bob itu dalam berbisnis tidak hanya soal bisnis, tetapi juga bagaimana bisnisnya bisa berdampak bagi orang lain. Betapa dia tuh orang yang baik hati," kata Jusuf.
Mantan Presiden BJ Habibie juga terkesan dengan sosok Bob. Menurut dia, Bob adalah orang yang sederhana, pendiam, tetapi pekerja keras. “Jika memiliki cita-cita, ia mau berusaha untuk mencapainya,” ujar Habibie.
Kini, Om Bob telah  tiada. Tapi ilmunya yang telah disebarkan kepada banyak orang, diyakini bakal menjadi peninggalan paling berharga. Terutama bagi yang ingin mengikut jejaknya sebagai pelaku agribisnis sukses.

Selamat jalan Om Bob! (mul)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar