Rabu, 07 Januari 2015

MENANAM TOMAT DI DATARAN RENDAH TERBUKTI BERHASIL

TOMAT merupakan salah satu jenis sayuran buah yang sangat pontensial dibudidayakan di Indonesia. Tomat termasuk satu dari 10 komoditas unggulan sayuran.
Menurut data Ditjen Hortikultura, Departemen Pertanian, luas panen tomat sekitar 50.000 hingga 53.000 hektar per tahun. Sedangkan produksinya berkisar 630.000 hingga 658.000 ton per tahun.
Sekitar 44% produksi nasional disumbang Provinsi Jawa Barat. Dan hampir 40% produksi tomat di Jawa Barat berasal dari Kabupaten Bandung, menyusul kemudian Garut dengan kontribusi hampir 30%. Di kedua kabupaten ini, sayuran buah tersebut banyak dibudidayakan di dataran tinggi, berama sejumlah jenis tanaman dataran tinggi lain.
Tergantung jenis atau varietasnya, tanaman ini dapat ditanam secara luas dari mulai dataran rendah sampai dataran tinggi. Tapi umumnya memang, tomat ditanam di dataran tinggi karena suhu udara mempengaruhi toleransi tanaman terhadap penyakit, di antaranya layu bakteri.
Tapi dengan adanya varietas yang cocok untuk dataran rendah, kini menanam tomat tidak harus di daerah pegunungan atau dataran tinggi.
Produsen benih tomat sudah menemukan varietas hibrida yang bisa diusahakan di dataran rendah, dan terbukti berhasil. Keunggulannya, kecuali dalam produktivitas, juga tahan cuaca panas dan toleran terhadap penyakit layu bakteri.
Dan dengan beredarnya varietas tersebut, petani dapat membudidayakan tomat sepanjang tahun, tanpa harus berkompetisi lagi dengan sayuran lain.
Sekarang ada beberapa varietas unggul yang cocok dibudidayakan di dataran rendah dan toleran terhadap penyakit layu bakteri. Misalnya varietas Permata, Lentana, Bravo, Pluto, Monica, Regina, dan lain-lain.
PT East West Seed Indonesia dan PT Tanindo Subur Prima, dua di antara beberapa produsen benih swasta yang mengeluaran produk untuk dataran rendah.
Di antaranya Servo F1, tomat varian baru yang mulai dikembangkan petani dataran rendah, produksi PT East West Seed Indonesia (Panah Merah)
. Selain memiliki kualitas buah yang lebih besar dibandingkan dengan varietas lain semisal Timoti F1, Servo F1 lebih tahan terhadap serangan hama.
Ramli, petani tomat di Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, mengaku tomat varietas Servo F1 baru beberapa kali mereka tanam. Dan hasilnya sangat memuaskan dibandingkan dengan bibit tomat varian lain.
Dikatakan Ramli, dalam satu ranting tanaman buah tomat yag dihasilkan bisa mencapai berat 3 kg.
Ramli menanam tomat dengan parit bedengan untuk irigasi di sisi lahan. Di sebelahnya, dia menanam genjer.
Semula Ramli semula tak percaya bila menanam tomat Servo 1 ini bisa dipadukan dengan tanaman sayuran lain, seperti genjer. Tapi melihat hasilnya, dia yakin bahwa jenis tomat tersebut memang cocok ditanam di lahannya yang berada di dataran rendah serta ada tanaman lain di sekitarnya.
Sementara dari Tanindo, sebagai contoh varietas Donna F1 dan Bravo F1. Keduanya dipromosikan tahan pada cuaca panas dan toleran terhadap penyakit layu.
Khusus Donna, disebut-sebut tahan penyimpanan dan pengangkutan. Ia juga cukup genjah karena dalam umur 60 hari mulai dapat dipetik buahnya. #


2 komentar:

  1. bisa minta list harga bibit tomat donna f1 dan bravo f1

    BalasHapus
  2. Apa benar menanam tomat di dataran rendah bisa berhasil....!ko slama ini sy nanam tomat nggak perna brhasil...

    BalasHapus