Minggu, 28 Desember 2014

TERRARIUM, TAMAN KECIL DI WADAH KACA

ANDA ingin punya taman yang indah, namun tidak punya lahan yang cukup bahkan tidak ada lahan sama sekali? Jangan risau, Anda dapat mewujudkannya di dalam ruangan rumah, bahkan
lengkap dengan landscape layaknya taman di ruang terbuka juga bisa.
Caranya, cukup dengan menyediakan sebuah wadah kaca, lalu Anda pun bisa bertanam di situ. Metode ini disebut dengan terrarium.
Terrarium adalah wadah transparan yang di dalamnya ditumbuhkan tanaman kecil  menggunakan media tertentu, dapat pula dihias dengan bebatuan serta aksesoris lain sehingga membentuk miniatur taman yang menarik.
Pertama kali terarium diperkenalkan di Inggris. Diawali dengan rumah kaca mini di Kerajaan Inggris dan kaum bangsawan, kemudian terarium menjadi terkenal di seluruh dunia termasuk di Indonesia.
Wadah terrarium memang harus transparan, sehingga dipilihlah kaca. Tujuannya agar tanaman dapat menyerap cahaya yang diperlukan untuk proses fotosintesis, dan entunya juga agar mudah dilihat dari luar.
Kalau anggaran tidak cukup untuk membeli wadah yang mahal, seperti akuarium yang besar, cukup gunakan akuarium kecil, ataupun toples berbentuk bola. Bisa juga memanfaatkan botol besar, toples besar untuk manisan, gelas wine, dll.
Wadah terrarium bisa terbuka atau menggunakan penutup. Kelebihan terrarium terbuka antara lain, jenis tanaman yang digunakan lebih bervariasi, pengaruh pemanasan akibat dinding kaca dapat dikurangi, dan dapat ditempatkan di dekat jendela atau tempat-tempat terang yang terkena cahaya matahari langsung.
Kelemahan terrarium terbuka adalah membutuhkan penyiraman yang lebih sering, hal itu karena pada terrarium ini kehilangan air cukup besar karena tidak ada penutup yang menghalangi penguapan air baik dari tanaman karena respirasi maupun dari media (evaporasi).
Kelebihan terrarium tertutup adalah tidak membutuhkan penyiraman dalam waktu yang lama, hal itu karena kelembaban di dalam wadah relatif konstan disebabkan adanya siklus air yang berputar secara kontinyu. Siklus air ini berputar mulai dari air yang diberikan ke tanaman akan masuk ke media. Penguapan air lewat tanaman (respirasi) dan penguapan air lewat media (evaporasi) akan terhalang oleh tutup dan dinding wadah, sehingga air akan jatuh kembali ke media berupa titik-titik air  melalui dinding wadah.
Adanya siklus air ini menyebabkan kehilangan air sangat sedikit, sehingga kelembaban dalam wadah cukup tinggi. Untuk itu diperlukan kehati-hatian untuk memilih jenis tanaman yang sesuai.
Jenis tanaman yang digunakan untuk terrarium disesuaikan jenis dan ukuran wadah.  Tapi umumnya persyaratan tanaman adalah berkurann mini dan pertumbuhannya lambat, daun relatif kecil, warna menarik, rimbun, tidak cacat dan berpenyakit, corak indah, dan bertekstur.
Tanaman juga harus memiliki ketahanan terhadap kondisi yang lembab atau yang sangat kering, tahan terhadap kondisi kekurangan matahari. Karena itu tanaman yang berbunga kurang cocok karena memerlukan banyak cahaya.
Beberapa jenis tanaman yang dapat digunakan, anthurium crystallinum (kuping gajah), cryptanthus bivittatus, sanseviera, scindapsus aureus (sirih-sirihan), hedera helix (ivy), pakis, kaktus, syngonium, fittonia (mutiara), philodendron, serta peperomia.
Pembuatan terrarium terbuka lebih mudah dibandingkan yang tertutup, karena pada terrarium terbuka tangan dapat menjangkau media dan tanaman. Namun untuk membuat terrarium tertutup dengan mulut yang kecil diperlukan alat-alat kecil bertangkai panjang untuk menjangkau bagian dalam yag sulit dilakukan dengan tangan.
Alat yang diperlukan antara lain sendok bertangkai panjang, corong untuk memasukkan media, sumpit untuk memasukkan tanaman, sprayer, gunting, lap atau tissue, ember.
Lalu bahan yang diperlukan antara lain wadah, tanaman yang telah dibersihkan akarnya dari tanah, media terdiri dari arang, kompos steril, zeolit ukuran 3, 2 dan 1, serta aksesoris berupa batu dan kerikil.
Secara ringkas, tahapan membuat terrarium diawali dengan menutup permukaan dasar wadah dengan arang yang berbentuk kecil-kecil tapi tidak hancur. Lapisan kedua ditambahkan zeolit ukuran 4 hingga tertutup rata, lalu tambahkan bahan organik seperti cocopeat.
Tanam akar tanaman di dalam bahan organik. Atur bentuk dan susunannya agar terlihat indah. Tutupi perlahan dengan zeolit ukuran 2, agar tidak berantakan dapat menggunakan corong. Lalu lapisan teratas ditutupi dengan zeolit ukuran 1.
Langkah berikut menghias permukan atas dengan aksesoris seperti pasir pantai atau bebatuan. Setelah selesai, semprot terrarium dengan sprayer perlahan hingga air meresap hingga lapisan terbawah. Terakhir membersihkan permukaan kaca dengan kain.
Cukup mudah bukan? Anda dapat mendisain sendiri sesuai keinginan, bisa mengekspresikan akan kegemaran terhadap tanaman tertentu, atau bentuk landscape tertentu pula. #

Tidak ada komentar:

Posting Komentar